Gubug merupakan kota yang penuh dengan keberagaman.
Secara
geografis, Gubug terletak diantara Kec. Tegowanu, Kec. Tanggungharjo, Kec. Kedungjati dan Kec. Kebonagung
Kab. Demak. Meskipun kota ini tidak begitu luas dan bisa dibilang kota kecil,
tapi Gubug dihuni oleh orang-orang yang memiliki ragam jenis budaya, agama, ras
dan etnis. Setidaknya, ada beberapa hal ini bisa membuktikan keberagaman di
Gubug.
Dibeberapa bagian jalan di
Kota Gubug, jamak ditemukan beberapa tempat ibadah yang terletak berdekatan
satu sama lain. Di
Gubug, banyak ditemui tempat ibadah umat kristiani dan tempat ibadah umat
muslim yang terletak di satu jalan yang sama dan letaknya berdekatan. Sebagai
contoh di Jl. Bandarsari terdapat Mushola, Gereja dan Kelenteng. Meskipun
begitu, mereka tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut dan justru saling
menghotmati satu sama lain. Tak jarang pula umat dari berbeda keyakinan
tersebut saling tolong menolong ketika hari raya tiba. Meminjamkan lahan untuk
parkir di hari raya misalnya. Baik muslim sebagai mayoritas di Gubug hingga
umat Konghucu sebagai umat yang jumlahnya paling sedikit di Gubug semua
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Mereka hidup rukun dan bergotong royong selama
puluhan tahun.
Bukan hanya umat muslim
dan nasrani saja, umat Kong Hu Chu juga bebas beribadah di Kelenteng Hok An Bio. Kelenteng ini juga dikenal
sebagai Tempat Ibadah Tri Dharma Hok An Bio. Kelenteng ini merupakan saksi
masuknya ajaran Kong Hu Chu dan budaya Tionghoa di Gubug. Kelenteng ini didominasi
oleh warna merah dan kuning keemasan. Warna merah mewakili harapan akan
kebahagiaan dan kesuksesan. Disisi lain, warna kuning keemasan melambangkan
religiusitas.
Selain tempat ibadah,
beberapa sekolah berbasis keagamaan juga banyak ditemui di Gubug. Di Gubug, tercatat beberapa
sekolah baik swasta maupun sekolah negeri dimana siswa-siswinya banyak yang
berasal dari beragam agama hingga keyakinan. Para siswa-siswi tersebut sudah
terbiasa dengan keberagaman, mereka hidup dan berkawan dengan berbagai macam
orang sejak mereka masih duduk dibangku sekolah, tapi tak pernah terdengar
berita perselisihan antar mereka hanya karena perbedaan keyakinan.
*)KILG News, Firin-Heri Sis.
No comments:
Post a Comment