Tuesday, January 31, 2017
Monday, January 30, 2017
Cinta Berlabuh Di Alun-Alun Purwodadi
Alun-alun Purwodadi tampak tertata rapi dan indah. Wajah alun-alun Purwodadi tampak lebih indah dengan revitalisasi alun-alun itu. Desain alun-alun tidak kalah dengan daerah-daerah yang lainnya.
Beberapa fasilitas ruang publik tampak tertata rapi, disana sini dihijaukan oleh beraneka tanaman sehingga tampak terlihat hijau. Pentingnya ruang terbuka hijau, dapat kita lihat dari fungsi dan manfaat yang dapat diambil darinya. Secara umum Ruang Terbuka Hijau mempunyai atau memiliki fungsi utama (intrinsik) yakni fungsi ekologis dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitektural,fungsi sosial dan fungsi ekonomi.
Alun-alun Purwodadi akan menjadi ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar dan warga yang singgah sementara untuk dolan atau sekedar menikmati kuliner khas Purwodadi nantinya.
Semoga dengan keberadaan alun-alun yang ditata sedemikian rupa sesuai karateristik Kabupaten Grobogan dapat terpelihara dengan baik. Harapan terbesar adalah peran serta masyarakat Grobogan untuk "handarbeni" rasa mencintai dan memiliki, sehingga ikut merawat dan memelihara keberadaan alun-alun Purwodadi yang menjadi kebanggaan wong Grobogan ini.
*)KILG News, Heri Sis. 31/01/2017
Sunday, January 29, 2017
“Arjuna Dan Srikandi" Komunitas I Love Gubug (KILG) Peduli Kaum Duafa
Kepedulian sosial merupakan salah satu aspek penting dalam ajaran kehidupan. Semua agama mengajarkan dan mendorong umatnya untuk selalu peka pada penderitaan kaum dhuafa dan peduli membantu orang-orang yang hidup dalam kemiskinan dan kekurangan. Egoisme dan sikap masa bodoh mesti dikikis. Sebaliknya, sikap pemurah, belas kasih, dan suka menolong layak untuk terus ditumbuhkembangkan.
Seperti juga halnya yang di lakukan oleh “Relawan-relawan
Komunitas I Love Gubug (KILG)” yang selalu aktif dan peka terhadap situasi lingkungan sekelilingnya. Untuk sahabat Gubug
lover yang aktif dan peduli dalam kegiatan-kegiatan bakti sosial kami menjuluki
“Arjuna dan Srikandi KILG”. Sudah banyak kiprah mereka peduli terhadap kaum
duafa, membantu korban banjir di daerah Gubug dan sekitarnya. Mereka menyalurkan donasi dari sahabat Gubug lover yang di Gubug (Kecamatan), dari luar kota dan dari luar negeri.
Karenanya, siapa pun kita sudah segera menyadari untuk peduli
pada orang-orang miskin. Di sekitar kita, masih banyak yang hidupnya pas-pasan,
bahkan yang sedikit kekurangan. Masih banyak saudara kita yang hanya untuk
makan saja perlu ngutang sana ngutang sini. Tidak tergetarkah hati kita untuk
membantunya. Insya Allah, harta kekayaan yang kita sedekahkan tidak akan
membuat kita jatuh miskin. Bahkan harta kekayaan kita akan terus melimpah dan
bertambah. Demikian itu, adalah realitas yang kerap sulit dipahami banyak
orang, ungkap “Gono Kusumo” salah satu "Arjuna" KILG.
Dan tetaplah menjadi seorang manusia yang baik dan bermanfaat….salam Gubug Lover…
*)KILG News, Heri Sis.30/01/2017
Saturday, January 28, 2017
Gubug Merupakan Kota Yang Penuh dengan Keberagaman
Gubug merupakan kota yang penuh dengan keberagaman.
Secara
geografis, Gubug terletak diantara Kec. Tegowanu, Kec. Tanggungharjo, Kec. Kedungjati dan Kec. Kebonagung
Kab. Demak. Meskipun kota ini tidak begitu luas dan bisa dibilang kota kecil,
tapi Gubug dihuni oleh orang-orang yang memiliki ragam jenis budaya, agama, ras
dan etnis. Setidaknya, ada beberapa hal ini bisa membuktikan keberagaman di
Gubug.
Dibeberapa bagian jalan di
Kota Gubug, jamak ditemukan beberapa tempat ibadah yang terletak berdekatan
satu sama lain. Di
Gubug, banyak ditemui tempat ibadah umat kristiani dan tempat ibadah umat
muslim yang terletak di satu jalan yang sama dan letaknya berdekatan. Sebagai
contoh di Jl. Bandarsari terdapat Mushola, Gereja dan Kelenteng. Meskipun
begitu, mereka tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut dan justru saling
menghotmati satu sama lain. Tak jarang pula umat dari berbeda keyakinan
tersebut saling tolong menolong ketika hari raya tiba. Meminjamkan lahan untuk
parkir di hari raya misalnya. Baik muslim sebagai mayoritas di Gubug hingga
umat Konghucu sebagai umat yang jumlahnya paling sedikit di Gubug semua
mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Mereka hidup rukun dan bergotong royong selama
puluhan tahun.
Bukan hanya umat muslim
dan nasrani saja, umat Kong Hu Chu juga bebas beribadah di Kelenteng Hok An Bio. Kelenteng ini juga dikenal
sebagai Tempat Ibadah Tri Dharma Hok An Bio. Kelenteng ini merupakan saksi
masuknya ajaran Kong Hu Chu dan budaya Tionghoa di Gubug. Kelenteng ini didominasi
oleh warna merah dan kuning keemasan. Warna merah mewakili harapan akan
kebahagiaan dan kesuksesan. Disisi lain, warna kuning keemasan melambangkan
religiusitas.
Selain tempat ibadah,
beberapa sekolah berbasis keagamaan juga banyak ditemui di Gubug. Di Gubug, tercatat beberapa
sekolah baik swasta maupun sekolah negeri dimana siswa-siswinya banyak yang
berasal dari beragam agama hingga keyakinan. Para siswa-siswi tersebut sudah
terbiasa dengan keberagaman, mereka hidup dan berkawan dengan berbagai macam
orang sejak mereka masih duduk dibangku sekolah, tapi tak pernah terdengar
berita perselisihan antar mereka hanya karena perbedaan keyakinan.
*)KILG News, Firin-Heri Sis.
Fenomena Aneh Muncul Di Desa Kedungwungu Kec. Tegowanu Kab. Grobogan
Kejadian aneh muncul di desa Kedungwungu RT 01 RW 01 Kec.
Tegowanu Kab. Grobogan, tiba-tiba asap keluar dari dalam tanah. Kepulan asap
tipis tersebut di ketahui pertama kali oleh anak kecil yang sedang bermain di
sekitar tempat itu sekitar jam 16.00 Kamis 26/01/2017.
Asap yang di perkirakan puntung rokok ternyata setelah di
selidiki, asap tersebut keluar dari sela-sela tanah. Setelah di perhatikan
beberapa jam kepulan asap semakin terlihat tebal dan terus menerus keluar dari
sela-sela tanah di pinggiran sungai kecil.
“Dari awal kejadian sudah tiga hari dan beberapa hari
terguyur hujan asap tersebut masih keluar terus menerus dan agak berbahu. Di
sekitarnya juga tampak lumpur bergelembung, meletup- letup bareng dengan
keluarnya asap”, ungkap Retno Sumilir.
Thursday, January 26, 2017
Ratusan Hektar Sawah Kebanjiran Akibat Tanggul KB 1 Jebol
Curah hujan yang tinggi pada Rabu (25/01/2017) mengakibatkan tanggul Sungai KB 1yang berada di Desa Gubug, Grobogan, Jawa Tengah jebol.
Akibat jebolnya tanggul tersebut ratusan hektar sawah di desa Gubug, Kuwaron, Rowosari dan sejumlah pemukiman warga terendam banjir.
“Tanggul sungai jebol, karena curah hujan tinggi dari jam 4 sore kemarin. Dari atas daerah Salatiga kan perbukitan, jadi air mengalir semua ke sini (Sungai KB1 dan KB 15) dan meluber,” kata Sapari kepada KILG News.
Akibat tanggul jebol luapan sampai melanda pemukiman penduduk, di RT 7 RW 4 Gubug. Korban jiwa tidak ada. Titik jebolnya di utara rel kereta api,” ungkap Sapari.
*) KILG News, Heri Sis
Tuesday, January 10, 2017
Di Temukan Mayat Tanpa Identitas Di Pinggir Jalan Desa Kuwaron
Telah di temukan mayat laki-laki di pinggir jalan Desa Kuwaron dalam keadaan sudah tidak bernyawa pada pukul 19.10 WIB. Laki-laki yang di perkirakan berusia sekitar 60 tahun tersebut tanpa identitas dan belum di ketahui pasti penyebab kematiannya, unkap petugas Puskesmas I Gubug. Saat pemeriksaan tidak ada luka maupun indikasi kekerasan. Menurut informasi dari salah satu warga, sesosok mayat tersebut di duga orang gila karena sudah sekitar 5 hari berada di lingkungan mereka.
Saat ini mayat berada di ruang jenazah Puskesmas I Gubug, bila tidak ada yang mengambil Pemerintah Desa Gubug segera memakamkan mayat tersebut.
*)KILG_News, Agung L-Team Redaksi.
Friday, January 6, 2017
BIAR TIDAK BINGUNG!!! WAJIB DIBACA!!! Kenaikan Pajak Kendaraan 2-3 Kali Lipat.
Terbitnya Peraturan Pemerintah No 60 tahun 2016 tentang perubahan tarif PNBP di lingkungan kepolisian tak ayal menimbulkan keresahan. Parahnya perubahan tarif ini dipahami keliru oleh masyarakat, mereka mengira mereka harus bayar pajak dua sampai tiga kali dari yang biasa mereka bayar setiap tahunnya. Misal yang biasa bayar 250 ribu dikira bakal harus bayar 500 - 700 ribu, padahal bukan demikian. Terbitnya PP ini tidak lantas membuat masyarakat membayar pajak sebesar dua sampai tiga kalinya dari yang mereka biasa bayarkan tiap tahun.
Lantas apa maksud kenaikan tarif dalam PP no 60 tahun 2016 ? Dari judul PP tersebut tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, sangat jelas bukan pajak kendaraan yang naik.
Lalu apa yang naik? Sebenarnya infografik yang diterbitkan oleh kepolisian sudah sangat jelas menyebutkan apa saja tarif yang naik. Namun info itu masih membingungkan bagi sebagian orang. Untuk memudahkan memahami berapa kenaikan biaya yang harus kita bayar? mari kita buka STNK dan Surat Ketetapan Pajak Daerah yang kita miliki.
Kita bayar, antara lain :
BBN-KB (Biaya Balik Nama Kendaran Bermotor)
PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
SWDKLLJ (Asuransi Jasa Raharja)
BIAYA ADM. STNK
BIAYA ADM. TNBK
Dari kelima point di atas, kita bandingkan dengan point yang ada dalam PP no 60 tahun, maka poin 2 Pajak Kendaraan Bermotor TIDAK ADA KENAIKAN. Yang naik adalah point berikut:
BBN-KB (jika kita melakukan balik nama)
BIAYA ADM. STNK : (1) Penerbitan STNK dibayar setiap 5 tahun sekali semula 50 ribu menjadi 100 ribu untuk roda 2 dan 3, sementara untuk roda 4 atau lebih naik dari 75 ribu menjadi 200 ribu. (2) Stempel Pengesahan STNK yang semula gratis menjadi 25 ribu untuk roda 2 dan tiga, sementara roda 4 atau lebih sebesar 50 ribu dibayar tiap tahun.
BIAYA ADM TNBK : Biaya ganti plat nomor baru dibayar tiap 5 tahun sekali, naik dari 30 ribu menjadi 60 ribu untuk roda 2 dan 3, sementara roda 4 atau lebih naik dari 50 ribumenjadi 100 ribu.
Rincian diatas jelas menunjukkan bahwa kita TIDAK AKAN MEMBAYAR 2 - 3 KALI LIPAT DARI YANG BIASA KITA BAYAR, tetapi kenaikan yang harus kita tanggung adalah bagian point Biaya Adm. STNK dan TNBK.
Demikian penjelasan tentang '' Gagal Faham Kenaikan Pajak Kendaraan 2-3 Kali Lipat, Padahal Pajak Tidak Naik ''
*)Sumber Linimasa. KILG News, Heri Sis.
Subscribe to:
Posts (Atom)